(NASA) Antariksa
Amerika Serikat sedang menghitung mundur misinya untuk pergi ke planet jupiter
mengunakan pesawat juno.diperkirakan
juno akan tiba di area jupiter pada 4 juli 2016.
Dikutip dari
space , pada tanggal 29 juni 2016, pencapaian pesawat juno akan memasiki pada
tanggal 4 juli memang akan di nanti nanti. Jika berhasil masuk , maka juno
menjadi pesawat antariksa pertama kalinya yang paling dekat dengan planet
jupiter.Untuk masuk dalam
area planet raksasa jupiter itu , bukan perkaraa mudah. Ada banyak tantangan
beradaptasi lingkungan untuk masuk ke area planet jupiter.
Planet jupiter
dikelilingi radiasi yang sangat intensif yang bisa secara cepat ‘menggoreng’
kebanyakan komponen elektronik pesawat anatriksa.
Tantangan terbesarnya
yaitu membuat serangkaian putaran, yaiitu 37 putaran di antara jupiter dan
cincin radiasi planet jupiter tersebut.Selama menjalankan
putaran itu , juno akan mengukur gravitasi dan medan magnetik jupiter.kekuatan
gravitasi planet raksasa itu membantu mengungkapkan massa jupitter sebenarnya
sedangkan medan magnetik jupiter bisa menguak soal komposisi planet. Para ilmuwan
NASA berharap mereka mendapatkan jawaban pembentukan planet.
Pada 4 juli 2016
, menis juno akan terbakar selama 35 menit pada momen itu pesawat akan melambat
sehingga bisa masuk dalam putaran orbit sistem jupiter.namun jika manuver juno
tidak sesuai rencana , maka pesawat bisa melitasi planet jupiter.
Ilmuwan NASA
berkata, misi ke Jupiter menghabiskan biaya US1,1 Miliar itu yakni untuk
mengumpulkan informasi sekitar interior atau bagian dalam planet raksasa
(jupiter).
Dikatakan dengan
mengetahui informasi interior jupiter akan memberikan kunci pembentukan planet
jupiter dan secara akan memperdalam pengetahuan tentang sejarah Tata Surya dan
pembentukan alam semesta.
“kami berpikir
planet raksasa ini seperti jupiter adalah landasan pembentukan planet,” jelas
misi juno dalam webistenya di NASA.
Badan antariksa
itu menjelaskan, planet jupiter terbentuk pada awal , sebelum bintang muda
berubah menyerap atau memancarkan gas cahaya dalam awan raksasa.
Planet raksasa
juga memainkan persan besar dalam
pembetukannya , karena ukurannya mereka memungkinkan untuk membentuk orbit.
Kemampuan itu kurang dimiliki oleh objek lain misalnya planet lain , asteroid
maupun komet.