Stephanus
Widjanarko , Pemuda indonesia yang Sukses menitis karirnya di luar negeri.
Stephanus Widjanarko Alumi Teknik Mesin dari Universitas Institut Teknologi
Bandung (ITB) itu bergabung dengan tim Scuderia Torro Roso, Tim Junior dari Red Bull Racing yang di ajang balap mobil
yang sangat bergensi formula 1.
Dalam tim,
Stephanus alumni ITB angkatan tahun 2004 berperan sebagai (CFD) Computation
Flud Dynamics , khusunya di bagian external aero deveelopment. Desain
aerodinamis mobil balap milik tim scuderia Torro Roso dibuat oleh orang negara
indonesia.
“saya tugas untuk
merancang bagian depan berdasarkan sisi aeronya, atau secara lebih detailnya
pada bagian front wing, nose, forward barge board , suspension layout , tyre
shild.” Kata pria akrab disa Tephie itu , seperti dikutip dari laman resmi ITB.
Dia menuturkan ,
ada berapa tahap yang dilakukan untuk membuat kerangka mobil balap F1.
Pertama-tama membuat idenya
terlebih dahulu , kemeudian idenya direalisasikn dalam bentuk 3D surfaces.
Setelah dimasuki dalam CFD, kemudian dilakukan pengukkiannya mengunakan wind
tunnel.
Kemudian setelah
diuji coba wind tunnel jika menunjukan hasil yang baik , maka model dikirim ke
bagian Design Office untuk direalisasikan dalam skala full body.katanya proses
penyusunan ide hinga pengujian melalui wind tunnel memakan waktu 2 – 3 minggu.
“Ini yang
membedakan kerja di F1 dengan perusahaan lainnya. Ritme kerja di F1 itu pada
karena timeline-nya pendek-pendek , sehingga hampir setiap hari ada deadline,”.
Sejak awal
bergabung F1 pada tanggal april 2013 lalu, Tephie terlibat dalam fase
pengembangan mobilnya TR8. Kemudian pda 2014 , dia terlibat dalam hampir
seluruh fase dev mobil TR9.”Sekarang saya sudah mulai mengejarkan proyek
pembuatan mobil untuk tahun depan.” Kata Tephie